1. Pentingnya Sebuah Cita-Cita (Doaku Harapanku)
Apakah Anda memiliki sebuah cita-cita? Jika iya, bersyukurlah. Karena dengan adanya cita-cita itu, berarti Anda memiliki sebuah keinginan yang ingin Anda wujudkan. Atas dasar cita-cita itu pula, secara tidak sadar Anda berharap dan berdoa semoga cita-cita Anda tersebut dapat tercapai. Selain itu PASTI Anda berusaha untuk meraih cita-cita tersebut walaupun kadang-kadang harus berjuang dan berkorban dengan pengorbanan yang bisa jadi nilainya tidak sedikit.
Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki cita-cita, keinginan, harapan dan atau tujuan? Jawabnya adalah, mereka bingung dengan dirinya sendiri. Tidak kemana-mana karena tidak ada keinginan untuk pergi kemana-mana. Tidak ada pekerjaan atau kegiatan sama sekali karena memang tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu.
Seseorang yang merasa dirinya tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi tidak menyarankan anaknya untuk sekolah di perguruan tinggi. Dia akan mancari alasan-alasan bahwa sekolah SMA saja sudah cukup, tidak perlu kuliah dan sebagainya. Ketika pikiran ini semakin kuat, ucapan dan tindakannya akan tampak bahwa ia tidak akan mampu menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi. Apabila sikap/ tindakannya menunjukkan hal yang demikian, hal ini akan terbaca dan dirasakan oleh anaknya, sehingga anaknyapun juga akan merasa bahwa ia tidak perlu kuliah karena merasa orang tuanya tidak mampu membiayai kuliah anaknya. Kasian sekali! Lalu apa yang terjadi?
Jadi, semua itu memang berawal dari sebuah keinginan.
Percayalah:
FAKTA
Orang besar adalah orang yang dahulunya kecil, dan memiliki keinginan untuk menjadi besar, dan jadilah mereka seperti yang Anda lihat. Sekarang giliran Anda untuk menjadi besar seperti yang Anda inginkan.
Apa yang harus Anda lakukan?
Walaupun saat ini mungkin Anda seorang pengangguran, tidak mempunyai uang sepeserpun, keluarga Anda pas-pasan saja, orang tua Anda juga ga punya uang sama sekali, ga ada tabungan sama sekali, buatlah sebuah rencana, cita-cita, keinginan, harapan atau doa tentang masa depan yang Anda inginkan.
Seberapa Tinggi kekuatan Keinginan Anda?
Orang yang sangat berharap akan sesuatu bukan hanya memiliki keinginan dalam hati. Diantara mereka ada yang menuliskan cita-citanya, lalu menempelkan tulisan itu didinding kamarnya sehingga ketika ia melihat tulisan itu ia akan selalu ingat keinginannya itu. Dan ketika itu, sesungguhnya ia sedang memmperkuat doanya atau keinginannya. Dan yang demikian itu terbukti sangat banyak yang telah berhasil meraih cita-citanya.
Ada juga cara yang lain untuk memperkuat keinginannya yaitu dengan visualisasi. Artinya, misalnya Anda berkeinginan memiliki sebuah mobil, maka bayangkan dan refleksikan gerak tubuh Anda seolah-olah Anda sedang mengendarai mobil Anda sendiri dijalanan yang sangat ramai lalulintasnya dengan sangat semangat dan menyenangkan. Cara ini terbukti membantu memperkuat keinginan dan doa atau harapan.
Selamat Meraih Cita-cita
2. Pentingnya Keyakinan
Setelah memiliki keinginan, saatnya kita belajar soal keyakinan. Ketika Anda memiliki sebuah keinginan atau harapan, misalnya suatu saat nanti Anda akan naik haji atau umroh, yakinkah Anda bahwa keinginan tersebut akan terwujud? Kalau Anda yakin bahwa keinginan Anda akan terwujud, doa Anda akan terkabul, cita-cita Anda akan tercapai, maka saya ucapkan SELAMAT. Berarti langkah kedua meraih cita-cita sudah terpenuhi. Berarti Anda sudah dua langkah menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji atau umroh. Bayangkan jika seseorang tidak meyakini bahwa niatnya untuk umroh dan haji tidak akan terjadi atau tidak mungkin terjadi. Maka pasti dia tidak akan berusaha untuk ibadah haji dan umroh, segala usaha dan upayanya adalah untuk sesuatu yang diyakininya dan itu pasti adalah sesuatu selain haji dan umroh. Seseorang yang tidak berusaha melakukan sesuatu adalah orang yang tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Dan apabila seseorang tidak memiliki keinginan, maka dapat dipastikan bahwa dia hanya akan diam terhadap sesuatu yang diyakini tidak mungkin.
Ketika seseorang tidak yakin bahwa dia bisa pergi ke suatu tempat, maka dia tidak akan berusaha untuk pergi kesana, dan ketika dia tidak ada usaha untuk pergi kesana, jangan harap dia akan sampai ke tempat itu.
Jadi, milikilah keinginan, dan yakinlan bahwa keinginan Anda akan terwujud, doa Anda akan terkabul, cita-cita Anda akan tercapai dan harapan Anda akan menjadi kenyataan. Jika sudah demikian, saya YAKIN bahwa keinginan Anda akan terwujud atas izin Allah SWT.
Kenapa bisa begitu? Karena Allah SWT itu menurut persangkaan hamba-Nya.
Apa yang Harus Anda Lakukan?
Yakinlah bahwa semua keinginan Anda akan terwujud, cita-cita Anda akan tercapai, doa Anda akan terkabul, harapan Anda akan menjadi kenyataan. Dan keajaiban-keajaiban akan datang menghampiri Anda.
3. Pentingnya Ikhtiar
Kita memiliki keinginan untuk umroh dan haji, dan yakin bahwa kita akan bisa umrroh dan haji. Akankah kita bisa umroh dan haji pada saatnya nanti? Kita ambil contoh seseorang yang ingin pergi ke warung depan rumahnya dan ia yakin bahwa ia bisa pergi ke warung didepan rumahnnya tersebut. Ia begitu sangat yakin karena ia dalam keadaan yang sangat sehat, bisa berjalan menuju tempat itu, situasi aman dan cuaca juga lagi cerah. Pendek kata semua kunci ada dalam genggamannya, semua peralatan dalam kekuasaannya, tinggal menggunakan kunci dan memainkan perannya. Pertanyaannya adalah, apakah ia memainkan perannya? Apakah ia menggunakan kunci-kunci yang ada dalam gengggamannya dan peralatan yang ada dalam kekuasaannya? Kalau ia benar-benar berkeinginan untuk pergi ke warung didepan rumahnya, berkeyakinan bahwa dia bisa pergi ke tempat itu dan dia mau menggerakkan kakinya melangkah keluar rumah lalu pergi ke warung itu, maka saya sangat yakin bahwa dia akan sampai ke warung itu walaupun lalu lintas kendaraan saat itu sangat padat.
Jadi, untuk bisa sampai ke tempat yang hendak dituju, maka kita harus mau melangkahkan kaki kita kesana. Bila perlu kita menggunakan mobil kita. Dan mungkin juga kita harus merogoh kocek untuk membayar sewa mobil, atau tingggal perintah orang lain yang tentunya dengan suatu imbalan yang pantas. Itulah usaha, ikhtiar, perjuangan, pengorbanan dan atau apapun namanya itu.
Ikhtiar atau usaha wajib kita lakukan demi meraih cita-cita dan mewujudkan impian. Bisa berbentuk usaha fisik/ gerak tubuh kita maupun berupa uang yang biasa kita sebut dengan pengorbanan. Orang Jawa Timur biasa mendengar istilah Jer basuki Mawa Bea yang artinya setiap ikhtiar atau usaha meraih cita-cita dibutuhkan yang namanya biaya atau pengorbanan. Mamah Dedeh yang bukan orang Jawa Timur aja sering menjelaskan bahwa pengorbanan itu wajib dilakukan oleh orang-orang yang ingin meraih cita-cita. Para pengusaha yang hari ini sukses adalah orang yang pada awalnya dahulu bekerja keras banting tulang, keluar duit untuk modal, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan lain-lain dan lain-lain. Bahkan mereka membangunnya selama bertahun-tahun. Jangan dikira mereka mendadak punya perusahaan dengan ribuan karyawan, punya ini dan itu, dan lain-lain, dna lain-lain.
FAKTA
Jadi, sampai disini dapat kita pahami bahwa untuk bisa umroh dan haji ke Mekkah, kita harus punya keinginan, meyakini bahwa keinginan tersebut bisa/ akan terwujud, dan kita juga harus mau berusaha atau berjuang untuk mewujudkannya. Kata Ustadz Tusuf mansyur, apabila kita ingin dapat rejeki satu juta kita harus sedekah seratus ribu rupiah. Kalau ga punya kendaran sendiri lalu pengin pergi ke kota kita harus keluar uang untuk bayar angkot. Unttuk menjadi guru juga dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat banyak. Bahkan, ketika kita minta kepada Dzat yang paling Kaya dan Paling Murah sekalipun, yaitu Allah SWT, kita harus mau menengadahkan tangan kita dalam keadaan suci dengan pakaian yang pantas, bila perlu didorong dengan sedekah agar doa kita cepet terkabul. Begitu kata Ustadz Yusuf Mansyur. dllll...
Apa Yang Harus Anda Lakukan?
Apabila Anda memiliki sebuah keinginan atau cita-cita, dan Anda begitu yakin bahwa keinginan Anda akan terwujud, cita-cita Anda akan tercapai, maka BERUSAHALAH, BERJUANGLAH dan BERKORBANLAH dan lain-lain, dan lain-lain... Yang demikian itu akan mempercepat hasil disalam Anda meraih cita-cita.
*********
Apakah Anda memiliki sebuah cita-cita? Jika iya, bersyukurlah. Karena dengan adanya cita-cita itu, berarti Anda memiliki sebuah keinginan yang ingin Anda wujudkan. Atas dasar cita-cita itu pula, secara tidak sadar Anda berharap dan berdoa semoga cita-cita Anda tersebut dapat tercapai. Selain itu PASTI Anda berusaha untuk meraih cita-cita tersebut walaupun kadang-kadang harus berjuang dan berkorban dengan pengorbanan yang bisa jadi nilainya tidak sedikit.
Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki cita-cita, keinginan, harapan dan atau tujuan? Jawabnya adalah, mereka bingung dengan dirinya sendiri. Tidak kemana-mana karena tidak ada keinginan untuk pergi kemana-mana. Tidak ada pekerjaan atau kegiatan sama sekali karena memang tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu.
- Dia tidak akan sampai ke warung didepan rumahnya karena memang tidak ada keinginan kesana.
- Dia tidak akan sampai ke sekolah karena memang tidak ada keinginan untuk ke sekolah
- Dia tidak akan sampai ke hajatan di rumah tetangga sebelah karena memang tidak ada keinginan untuk itu.
- Dia tidak menjadi pengusaha karena memang tidak ada keinginan untuk menjadi pengusaha.
- Dia tidak menjadi orang yang karena memang tidak ada keinginan untuk menjadi orang kaya.
- Dia tetap kecanduan merokok karena tidak ada keinginan untuk berhenti merokok.
Seseorang yang merasa dirinya tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi tidak menyarankan anaknya untuk sekolah di perguruan tinggi. Dia akan mancari alasan-alasan bahwa sekolah SMA saja sudah cukup, tidak perlu kuliah dan sebagainya. Ketika pikiran ini semakin kuat, ucapan dan tindakannya akan tampak bahwa ia tidak akan mampu menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi. Apabila sikap/ tindakannya menunjukkan hal yang demikian, hal ini akan terbaca dan dirasakan oleh anaknya, sehingga anaknyapun juga akan merasa bahwa ia tidak perlu kuliah karena merasa orang tuanya tidak mampu membiayai kuliah anaknya. Kasian sekali! Lalu apa yang terjadi?
- Si anakpun akhirnya tidak kuliah juga, karena memang tidak ada rencana untuk kuliah.
- Bagaimana ia akan kuliah, sedang ia sendiri tidak ingin kuliah. Tidak mendaftarkan diri di perguruan tinggi walaupun bisa jadi kampusnya dikotanya sendiri.
- Dia tidak akan membeli formulir pendaftaran karena memang tidak ada keinginan untuk itu.
Jadi, semua itu memang berawal dari sebuah keinginan.
- Kenapa saat ini Anda duduk manis dan membaca tulisan ini? Karena memang Anda tadinya memiliki keinginan untuk melakukan hal ini.
- Kenapa Anda saat ini tidak sedang mencangkul disawah? Karena keinginan/ rencana Anda untuk saat ini adalah membaca tulisan ini, bukan untuk mencangkul disawah. Iya ‘kan?
- Kenapa saat ini Anda tidak sedang berenang atau mandi dikali? Jawabnya adalah, karena saat ini Anda tidak sedang ingin mandi dikali atau berenang dimanapun itu. Betul ‘kan?
Percayalah:
- SBY tidk akan menjadi presiden RI kalau tidak ingin menjadi presiden. Bahkan karena keinginannya itu, dia rela melepas jabatannya sebagai menteri demi persiapan pencalonan dirinya untuk menjadi presiden. Diapun menginginkan menjadi presiden untuk kedua kalinya, lalu berbagai upaya dilakukan agar bisa menjadi presiden lagi . Dan selanjutnya, Indonesiapun dipimpinnya untuk kedua kalinya. Ya ‘kan?
- Orang yang hari ini memiliki mobil adalah orang yang dahulunya menginginkan untuk memiliki mobil.
- Orang yang hari ini memiliki rumah, adalah orang yang dulunya berkeinginan untuk memiliki sebuah rumah yang didamkannya.
- Orang yang hari ini berprofesi sebagai guru adalah orang yang dahulunya berkeinginan untuk menjadi seorang guru. keinginannya itu bisa jadi muncul pada saat sekolah menengah atas atau bisa jadi ketika masih sejak duduk dibangku sekolah dasar. Setelah lulus SMA mereka melanjutkan kuliah di program kependidikan dengan mengambil jurusan yang sesuai keinginannya pula. Begitu lulus kuliah perguruan tinggi mereka berusaha menjadi seorang guru, ada yang langsung menjadi PNS dan ada pula sebagai GTT. Percaya ‘kan? Kalau ga percaya tanyakan pada mereka, hehe...
- Orang yang terbaring sakitpun, ketika dia ingin mengambil sesuatu disampingnya, padahal dia tidak bisa mengaambilnya, maka dia bisa meraihnya atas bantuan orang lain disekitarnya. Dan lain-lain, dan lain-lain... Silakan pelajari lingkungan Anda, dan dapatkan kesimpulan bahwa semua itu berawal dari sebuah niat, keinginan, rencana, harapan, doa atau apapun namanya itu, karena pada prinsipnya keinginan, niat, doa, rencana, harapan, angan-angan, cita-cita itu memiliki pengertian yang kurang lebih sama.
FAKTA
- Saya (penulis) dulu tidak bercita-cita untuk menjadi seorang guru di sekolah formal, dan kini saya bukan seorang guru di sekolah formal.
- Saya (penulis) dulu tidak bercita-cita untuk menjadi seorang PNS, dan kini saya bukan seorang PNS.
- Saya dulu berkeinginan, berharap dan berdoa semoga segera dapat kerjaan setelah selesai kuliah. Saya juga pernah berharap bekerja di luar Jawa. Saya juga pernah berangan-angan bekerja di perusahaan pelayaran. Lalu apa yang terjadi? Satu minggu setelah wisuda, saya mendapat panggilan tes masuk kerja pada perusahaan pelayaran, dan rencananya akan ditempatkan di Kalimantan. Nah, lo! Tapi sayang, saat itu saya belum siap untuk mengemban tugas itu. Akhirnya? Singkat cerita, tiga bulan setelah itu saya mendapat panggilan tes masuk kerja di Sumatera, dan alhamdulillah saya diterima dan bekerja disana walaupun hanya tiga bulan. Setelah itu saya pulang ke Jawa dan cari-cari kerja lagi. Bekerja dimana saya? Saya bekerja di Madiun sebagai tenaga pemetaan jaringan listrik milik PLN, walaupun hanya beberapa bulan saja. Lalu saya melamar kerja lagi pada perusahaan yang pertama kali memanggil saya, dan kali ini sudah saya siapkan diri kalau harus ditempatkan diluar Jawa. Ternyata saya lulus ujian dan diterima kerja. Dimana? Di perusahaan pelayaran yang berkantor pusat di Surabaya, dan saya ditempatkan di Banyuwangi. Jadi? Keinginan mana yang tidak terwujud? Doa mana yang tidak terkabul? Cita-cita mana yang tidak tercapai? Hehe...
Orang besar adalah orang yang dahulunya kecil, dan memiliki keinginan untuk menjadi besar, dan jadilah mereka seperti yang Anda lihat. Sekarang giliran Anda untuk menjadi besar seperti yang Anda inginkan.
Apa yang harus Anda lakukan?
Walaupun saat ini mungkin Anda seorang pengangguran, tidak mempunyai uang sepeserpun, keluarga Anda pas-pasan saja, orang tua Anda juga ga punya uang sama sekali, ga ada tabungan sama sekali, buatlah sebuah rencana, cita-cita, keinginan, harapan atau doa tentang masa depan yang Anda inginkan.
- Milikilah keinginan untuk menekuni pekerjaan Anda
- Milikilah keinginan untuk menjadi orang kaya
- Milikilah keinginan untuk mencukupi semua kebutuhan keluarga Anda, Milikilah keinginan untuk ibadah umroh dan haji ke mekkah,
- Milikilah keinginan untuk memiliki sebuah rumah idaman keluarga Anda
- Milikilah keinginan untuk memiliki sebuah mobil idaman Anda
- Milikilah keinginan untuk menyekolahkan putera-puteri Anda sampai ke perguruan tinggi
- Milikilah keinginan untuk menyantuni anak yatim dilingkungan Anda
- Milikilah keinginan untuk menyantuni fakir miskin dilingkungan Anda
- Milikilah keinginan untuk masuk surga
- Dan lain-lain, dan lain-lain, hehe... Setuju? Setuju aja, saya doakan semoga semua cita-cita mulia Anda dikabulkan Allah SWT, amin...
Seberapa Tinggi kekuatan Keinginan Anda?
Orang yang sangat berharap akan sesuatu bukan hanya memiliki keinginan dalam hati. Diantara mereka ada yang menuliskan cita-citanya, lalu menempelkan tulisan itu didinding kamarnya sehingga ketika ia melihat tulisan itu ia akan selalu ingat keinginannya itu. Dan ketika itu, sesungguhnya ia sedang memmperkuat doanya atau keinginannya. Dan yang demikian itu terbukti sangat banyak yang telah berhasil meraih cita-citanya.
Ada juga cara yang lain untuk memperkuat keinginannya yaitu dengan visualisasi. Artinya, misalnya Anda berkeinginan memiliki sebuah mobil, maka bayangkan dan refleksikan gerak tubuh Anda seolah-olah Anda sedang mengendarai mobil Anda sendiri dijalanan yang sangat ramai lalulintasnya dengan sangat semangat dan menyenangkan. Cara ini terbukti membantu memperkuat keinginan dan doa atau harapan.
Selamat Meraih Cita-cita
2. Pentingnya Keyakinan
Setelah memiliki keinginan, saatnya kita belajar soal keyakinan. Ketika Anda memiliki sebuah keinginan atau harapan, misalnya suatu saat nanti Anda akan naik haji atau umroh, yakinkah Anda bahwa keinginan tersebut akan terwujud? Kalau Anda yakin bahwa keinginan Anda akan terwujud, doa Anda akan terkabul, cita-cita Anda akan tercapai, maka saya ucapkan SELAMAT. Berarti langkah kedua meraih cita-cita sudah terpenuhi. Berarti Anda sudah dua langkah menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji atau umroh. Bayangkan jika seseorang tidak meyakini bahwa niatnya untuk umroh dan haji tidak akan terjadi atau tidak mungkin terjadi. Maka pasti dia tidak akan berusaha untuk ibadah haji dan umroh, segala usaha dan upayanya adalah untuk sesuatu yang diyakininya dan itu pasti adalah sesuatu selain haji dan umroh. Seseorang yang tidak berusaha melakukan sesuatu adalah orang yang tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Dan apabila seseorang tidak memiliki keinginan, maka dapat dipastikan bahwa dia hanya akan diam terhadap sesuatu yang diyakini tidak mungkin.
Ketika seseorang tidak yakin bahwa dia bisa pergi ke suatu tempat, maka dia tidak akan berusaha untuk pergi kesana, dan ketika dia tidak ada usaha untuk pergi kesana, jangan harap dia akan sampai ke tempat itu.
Jadi, milikilah keinginan, dan yakinlan bahwa keinginan Anda akan terwujud, doa Anda akan terkabul, cita-cita Anda akan tercapai dan harapan Anda akan menjadi kenyataan. Jika sudah demikian, saya YAKIN bahwa keinginan Anda akan terwujud atas izin Allah SWT.
Kenapa bisa begitu? Karena Allah SWT itu menurut persangkaan hamba-Nya.
- Apabila hambaNya yakin bahwa doanya akan terkabul, maka Allah SWT pun akan mengabulkan doa hambaNya tersebut.
- Apabila hambaNya yakin bahwa keinginannya akan terwujud, maka Allah SWT pun akan mewujudkan keinginan hambaNya tersebut.
- Apabila hambaNya yakin bahwa harapannya akan menjadi kenyataan, maka Allah SWT pun akan menjadikan harapan hambaNya tersebut menjadi kenyataan.
- Apabila hambaNya yakin bahwa cita-citanya akan tercapai, maka Allah SWT pun akan menjadikan cita-cita hambaNya tersebut bisa tercapai.
- Dan lain-lain, dan lain-lain...
Apa yang Harus Anda Lakukan?
Yakinlah bahwa semua keinginan Anda akan terwujud, cita-cita Anda akan tercapai, doa Anda akan terkabul, harapan Anda akan menjadi kenyataan. Dan keajaiban-keajaiban akan datang menghampiri Anda.
3. Pentingnya Ikhtiar
Kita memiliki keinginan untuk umroh dan haji, dan yakin bahwa kita akan bisa umrroh dan haji. Akankah kita bisa umroh dan haji pada saatnya nanti? Kita ambil contoh seseorang yang ingin pergi ke warung depan rumahnya dan ia yakin bahwa ia bisa pergi ke warung didepan rumahnnya tersebut. Ia begitu sangat yakin karena ia dalam keadaan yang sangat sehat, bisa berjalan menuju tempat itu, situasi aman dan cuaca juga lagi cerah. Pendek kata semua kunci ada dalam genggamannya, semua peralatan dalam kekuasaannya, tinggal menggunakan kunci dan memainkan perannya. Pertanyaannya adalah, apakah ia memainkan perannya? Apakah ia menggunakan kunci-kunci yang ada dalam gengggamannya dan peralatan yang ada dalam kekuasaannya? Kalau ia benar-benar berkeinginan untuk pergi ke warung didepan rumahnya, berkeyakinan bahwa dia bisa pergi ke tempat itu dan dia mau menggerakkan kakinya melangkah keluar rumah lalu pergi ke warung itu, maka saya sangat yakin bahwa dia akan sampai ke warung itu walaupun lalu lintas kendaraan saat itu sangat padat.
Jadi, untuk bisa sampai ke tempat yang hendak dituju, maka kita harus mau melangkahkan kaki kita kesana. Bila perlu kita menggunakan mobil kita. Dan mungkin juga kita harus merogoh kocek untuk membayar sewa mobil, atau tingggal perintah orang lain yang tentunya dengan suatu imbalan yang pantas. Itulah usaha, ikhtiar, perjuangan, pengorbanan dan atau apapun namanya itu.
Ikhtiar atau usaha wajib kita lakukan demi meraih cita-cita dan mewujudkan impian. Bisa berbentuk usaha fisik/ gerak tubuh kita maupun berupa uang yang biasa kita sebut dengan pengorbanan. Orang Jawa Timur biasa mendengar istilah Jer basuki Mawa Bea yang artinya setiap ikhtiar atau usaha meraih cita-cita dibutuhkan yang namanya biaya atau pengorbanan. Mamah Dedeh yang bukan orang Jawa Timur aja sering menjelaskan bahwa pengorbanan itu wajib dilakukan oleh orang-orang yang ingin meraih cita-cita. Para pengusaha yang hari ini sukses adalah orang yang pada awalnya dahulu bekerja keras banting tulang, keluar duit untuk modal, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan lain-lain dan lain-lain. Bahkan mereka membangunnya selama bertahun-tahun. Jangan dikira mereka mendadak punya perusahaan dengan ribuan karyawan, punya ini dan itu, dan lain-lain, dna lain-lain.
FAKTA
- Ketika saya ingin bekerja pada perusahaan swasta, saya berusaha untuk mencari informasi dikoran-koran. Untuk itu butuh biaya, dan sayapun membayarnya.
- Begitu menemukan informasi yang saya cari, saya segera membuat surat lamaran. Untuk itu butuh biaya termasuk harus naik angkot pergi ke kantor pos untuk mengirim surat lamaran, dan sayapun membayarnya.
- Ketika saya mendapat panggilan tes masuk, sayapun harus pergi kesana dengan uang pribadi. Untuk itu butuh biaya, dan sayapun membayarnya.
- Dan saya diterima bekerja pada perusahaan yang saya inginkan itu.
Jadi, sampai disini dapat kita pahami bahwa untuk bisa umroh dan haji ke Mekkah, kita harus punya keinginan, meyakini bahwa keinginan tersebut bisa/ akan terwujud, dan kita juga harus mau berusaha atau berjuang untuk mewujudkannya. Kata Ustadz Tusuf mansyur, apabila kita ingin dapat rejeki satu juta kita harus sedekah seratus ribu rupiah. Kalau ga punya kendaran sendiri lalu pengin pergi ke kota kita harus keluar uang untuk bayar angkot. Unttuk menjadi guru juga dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat banyak. Bahkan, ketika kita minta kepada Dzat yang paling Kaya dan Paling Murah sekalipun, yaitu Allah SWT, kita harus mau menengadahkan tangan kita dalam keadaan suci dengan pakaian yang pantas, bila perlu didorong dengan sedekah agar doa kita cepet terkabul. Begitu kata Ustadz Yusuf Mansyur. dllll...
Apa Yang Harus Anda Lakukan?
Apabila Anda memiliki sebuah keinginan atau cita-cita, dan Anda begitu yakin bahwa keinginan Anda akan terwujud, cita-cita Anda akan tercapai, maka BERUSAHALAH, BERJUANGLAH dan BERKORBANLAH dan lain-lain, dan lain-lain... Yang demikian itu akan mempercepat hasil disalam Anda meraih cita-cita.
*********